Monday, October 31, 2011

Buang Angin...?

Buang angin merupakan aktivitas sangat umum, menyehatkan, bahkan sangat diperlukan pada kondisi tertentu. Namun, apabila buang angin sampai mengeluarkan suara dan bau tidak sedap apalagi ditengah orang Anda akan merasa sangat malu.

Buang angin merupakan kegiatan yang wajar terjadi karena konsumsi makanan yang menimbulkan pembentukan gas berlebihan di dalam tubuh.
Sedangkan aroma tak sedap yang keluar saat seseorang buang angin, bisa disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya karena sisa makanan terlalu lama tersimpan di usus besar, yang pada gilirannya menghasilkan gas berbau busuk.
Tapi jangan khawatir, masih ada cara jitu untuk mengatasi bau tak sedap saat buang angin, dikutip dari Times Of India.
- Batasi konsumsi makanan yang tinggi kadar lemak. Makanan tinggi lemak menghasilkan sejumlah besar karbondioksida dan beberapa di antaranya akan dikeluarkan tubuh dalam bentuk gas.
- Kelebihan karbohidrat dalam diet seseorang dapat menyebabkan masalah gas.
- Mengurangi jumlah udara yang Anda telan. Hindari berbicara dan tertawa sambil makan, karena perilaku seperti ini mengakibatkan menelan udara berlebihan. Makan dan minum perlahan dan mengunyah makanan Anda dengan baik.
- Mengunyah permen karet dan merokok menyebabkan udara yang Anda hirup juga menjadi berlebihan. Akumulasi udara ini menyebabkan kembung, membuat perut tertekan, dan menimbulkan gas.
- Hindari konsumsi makanan pedas karena mereka bisa meningkatkan debit asam lambung yang dapat menimbulkan iritasi.
- Kelebihan konsumsi minuman yang bersifat asam juga perlu dihindari, seperti teh, kopi, minuman bersoda, dan alkohol. Ini cenderung menyebabkan iritasi pada saluran gastro-intestinal. Juga, kurangi kebiasaan minum dengan menggunakan sedotan. Cara ini bisa menyebabkan udara lebih banyak masuk ke dalam saluran pencernaan.
- Kurangi makanan yang menimbulkan gas, seperti kacang-kacangan, kembang kol, kubis, brokoli, kacang, dan pisang.
- Jangan makan tiga kali makan besar di siang hari. Sebaliknya makan lima makanan kecil.
- Setelah makan ada baiknya Anda berjalan-jalan atau melakukan aktivitas seperti menaiki tangga agar kalori terbakar dan tidak menumpuk dalam perut. Aktivitas fisik membantu pencernaan bekerja lebih baik.

Water :Facts to know, Fluids to Drink

Kenapa Air Begitu Penting. Air adalah zat yang paling berlimpah di dalam tubuh. Rata-rata orang dewasa yang sehat memilki kandungan air sekitar 60 persen. Bagaimanapun, jumlah air di dalam tubuh bergantung pada usia, jenis kelamin, dan jumlah jaringan lemak dan otot. Jaringan otot kira-kira mengandung 65 persen air, sementara jaringan lemak hanya mengandung sekitar 10 sampai 40 persen air. Laki-laki memiliki persentase masa otot lebih tinggi dan persentase jaringan lemak lebih rendah dibandingkan perempuan pada usia yang sama, sehingga laki-laki memiliki lebih banyak kandungan air di tubuh.
Air juga penting untuk memelihara keseimbangan cairan di dalam tubuh. Pemeliharaan distribusi keseimbangan semua cairan tubuh ini sangat krusial bagi kesehatan. Mineral yang penting dalam keseimbangan cairan disebut elektrolit, mencakup sodium, potasium, phosphate, magnesium, kalsium, dan klorida. Air dalam tubuh memiliki berbagai macam fungsi diantaranya adalah:
-       Air sebagai pelarut universal
-       Air sebagai media perpindahan zat
-       Air membantu menjaga temperatur tubuh
-       Air sebagai pelumas serta bantalan protektif misalnya pada air ketuban bayi dalam kandungan
Apakah yang dimaksud keseimbangan air dan bagaimana menjaganya?
Ketika jumlah air yang dikonsumsi oleh anda sebanding dengan yang dikeluarkan sehari-hari, berarti jumlah air berada dalam keadaan seimbang. Ketika air tubuh dalam keadaan  tidak seimbang-terlalu banyak atau terlau sedikit air dalam sistem tubuh-biasanya dapat menyebabkan terjadinya masalah kesehatan. Terdapat beberapa cara dan mekanisme untuk menjaga keseimbangan ini, diantaranya anda mendapatkan air melalui minuman dan makanan. Kebanyakan air diperoleh dari minuman, misalnya air kemasan, susu, jus dan soft drink. Selain itu air juga diperoleh dari makanan walaupun perbandinganya lebih sedikit daripada kandungan air pada minuman. Begitu juga pada makanan kering, seperti roti dan oatmeal menyediakan sedikit air. Sejumlah kecil air juga dapat diperoleh dari hasil selama proses metabolisme.
Anda mengeluarkan air melalui ginjal, usus besar, paru-paru, dan kulit anda. Aspek lain keseimbangan air adalah mengeluarkan kelebihan air, sehingga tubuh anda tidak mengadung banyak air. Normalnya tubuh mengeluarkan air sehari-hari melalui empat rute:
  • Melalui ginjal dalam bentuk urin
  • Melalui cairan usus dalam kotoran; air yang hilang melalui kotoran normalnya dalam jumlah kecil, kecuali anda sedang mengalami diare
  • Melalui air yang menguap ketika mengeluarkan napas
  • Melalui kulit ketika anda mengeluarkan produksi panas berlebih
Kehilangan air melalui penguapan ketika bernafas dan lewat kulit biasanya tanpa disadari, kehilangan ini disebut insensible water loss. Seseorang yang hidup dalam temperatur iklim tropis dan melakukan sedikit aktivitas fisik kehilangan air sekitar ½ sampai ¼ air sehari melalui insensible water loss. Hal ini jangan dikacaukan dengan berkeringat, yang berlangsung terus menerus. Jumlah air yang hilang selama berkeringat bervariasi dan bergantung pada banyak faktor ligkungan, seperti temperatur, kelembaban, angin, intensitas cahaya, dan pakaian yang dipakai, dan jumlah aktivitas fisik yang dikerjakan.
Kehilangan  terlalu banyak air dapat menyebabkan dehidrasi?
Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh mengandung sedikit air. Dehidrasi bisa diakibatkan karena tidak cukup minum atau dari kondisi yang menghasilkan kehilangan terlalu banyak air (dan sodium) dari tubuh, seperti diare, muntah, demam, dan menggunakan diuretik (zat yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan air, seperti alkohol atau obat-obatan tertentu). Bila dehidrasi berlangsung lama, seseorang dapat mengalami kehilangan berat badan, pusing, bingung, gangguan kinerja aktivitas fisik, dan dalam situasi yang ekstrim dapat menyebabkan kematian. Mekanisme rasa haus memainkan peranan penting untuk menghindari dehidrasi. Rasa mulut yang kering yang membuat haus ketika anda dehidrasi dikarenakan peningkatan konsentrasi eklektrolit dalam darah. Sepanjang konsentrasi mineral meningkat, kekurangan air terjadi pada kelenjar saliva anda. Karena itu, mulut anda terasa kering. Selain mekanisme haus, otak anda juga bertindak cepat ketika terjadi perubahan konsentrasi elektrolit dalam darah dengan cara memerintahkan ginjal untuk mengeluarkan lebih sedikit air dari darah dalam bentuk urin. Mekanisme ini semua bekerja bersama untuk menjaga tubuh supaya tetap dalam keadaan seimbang. Selain mekanisme haus untuk mengukur hidrasi dapat pula dilakukan dengan cara melihat warna urin. Konsumsi terlalu banyak air dapat menyebabkan hiponatremia (kadar natrium dalam darah terlalu rendah). Simptom dari overhidrasi sama dengan dehidrasi.
Berapa banyak air yang diperlukan dan sumber apakah yang terbaik?
Jumlah air yang dibutuhkan tiap orang berbeda-beda bergantung pada faktor lingkungan, temperatur, diet, dan aktivitas fisik. Jumlah air yang direkomendasikan agar harus dikonsumsi sehari-hari adalah sebagai berikut:
  • Wanita sehat harus mengkonsumsi sekitar 12 cup cairan sehari, dimana 9 cup berasal dari minuman. (sisanya 3 cup berasal dari makanan)
  • Laki-laki sehat harus menkonsumsi  sekitar 16 cup air sehari, dimana 13 cup berasal dari minuman.
Orang yang sangat aktif memilki kebutuhan air lebih tinggi dikarenakan mereka lebih banyak kehilangan air melalui keringat. Baik air keran dan botol aman diminum, namun air yang paling baik adalah air keran dibandingkan air botol.

Tuesday, October 18, 2011

Diet dan Hepatitis, Apa Hubungannya…….?

Gambar Anatomi hati
Manusia membutuhkan makanan untuk dapat hidup. Makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat langsung digunakan oleh tubuh, tetapi makanan yang masuk harus menjalani proses pencernaan terlebih dahulu. Proses pencernaan sendiri melibatkan organ-organ pencernaan untuk bisa mencerna, salah satunya adalah hati. Kebanyakan orang tidak mengetahui peranan penting hati dalam proses pencernaan. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas sedikit tentang hati dan penyakit yang sering menyertainya. Check it out….

Hati adalah salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar hasil pencernaan setelah diabsorbsi, langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi bentuk lain dan diangkut ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati juga merupakan tempat penyimpanan mineral berupa zat besi dan tembaga yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin-vitamin larut lemak A, D, E, dan K. Selain itu, hati juga mengatur volume dan sirkulasi darah serta berperan dalam detoksifikasi obat-obatan dan racun-racun.

Bila saluran pencernaan makanan atau hati (hepar) terganggu oleh penyakit, proses pengolahan zat-zat makanan di dalam tubuh pun akan mengalami hambatan. Dua jenis penyakit hati yang sering ditemukan adalah hepatitis dan sirosis hati. Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini sering disertai dengan anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta jandice (kuning).

Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik sampai dengan timbunya sakit dengan gejala ringan. Sebenarnya sel hati mengalami regenerasi secara lengkap dalam 2 sampai 3 bulan. Beberapa penderita sering mengabaikan penyakit hepatitis yag dideritanya karena dalam waktu tertentu seolah kondisi tubuh terasa membaik. Padahal sebenarnya serangan penyakit tersebut masih terus berlangsung sehingga mereka menganggap bahwa kondisinya yang tampak membaik tidak perlu mendapat pengobatan lebih lanjut untuk menangani gangguan yang masih terus berjalan. Akhirnya, hati gagal menjalankan fungsinya dan penderita akan meninggal, duh ngeri…...

Dalam hal ini, pengaturan menu makanan bagi penderita gangguan hati memegang peranan penting dalam proses penyembuhan, selain pengobatan tentunya…. Bentuk, jenis, jumlah, dan jadwal pemberian makanan perlu diatur. Tujuan untuk diet pada penderita hepatitis adalah membantu mempertahankan kondisi penderita dan meningkatkan asupan gizi penderita. Melalui perencanaan menu secara tepat, pemulihan fungsi hati dan proses penyembuhannya dapat berjalan lancar. Persyaratan umum diet untuk hepatitis harus terdiri dari bahan yang memiliki kandungan energi cukup tinggi, mengandung karbohidrat, kandungan lemaknya sedang, tidak menggunakan bumbu yang bersifat merangsang, serta jumlah protein yang harus sesuai dengan kondisi penderita. Diet untuk penderita hepatitis dibedakan menjadi empat jenis. Setiap jenis diet yang diberikan disesuaikan dengan kondisi penderita.

Penderita hepatitis akut yang kesadarannya menurun, namun masih dapat makan, menu diet yang diberikan biasanya tidak mengandung protein, melainkan terdiri dari makanan berkarbohidrat sederhana, seperti sari buah, sirup, atau teh manis. Hal ini agar tidak memberatkan kerja hati yang sedang mengalami kerusakan. Kebayangkan seperti orang yang lagi sakit terus disuruh kerja ini, itu, dan seterusnya, padahal seharusnya orang yang sakit harus beristirahat ditempat tidur, nah ini juga sama dengan hati yang sedang mengalami kerusakan supaya bisa istirahat. Menu yang diberikan pada diet ini sebenarnya kurang memenuhi zat-zat gizi lain, oleh karena itu biasanya penderita harus diberikan pemenuhan gizi lewat cara yang lain yaitu, lewat pemberian nutrisi parenteral atau lebih kita kenal infuse.

Beda lagi dengan penderita hepatitis yang telah melewati fase akut dan nafsu makannya telah membaik. Penderita ini biasanya diberikan diet dengan jumlah protein yang harus dibatasi yaitu 0,5 g/kg berat badan atau kurang lebih 30 g/hari. Selain itu, bahan makanan yang mengandung lemak dapat diberikan sepanjang penderita tidak merasa mual. Semua bahan makanan yang diberikan harus mudah dicerna, misalnya dalam bentuk cincang atau lunak.

Bagi penderita yang telah pulih nafsu makannya. Dalam kondisi ini pemberian protein dapat ditingkatkan menjadi 1 g/kg berat badan. Ketentuan lain mengenai penyusunan menu diet ini sama dengan diet hati yang kedua di atas. Namun, bentuk makanan yang diberikan tergantung kesanggupan penderita. Sedangkan pada pasien atau penderita yang berada dalam tahap penyembuhan, menu yang diberikan harus memiliki energi dan protein tinggi. Ini berguna untuk mengejar ketertinggalan kecukupan gizi selama sakit dan mengganti jaringan-jaringan yang rusak dalam kata lain biar cepet sembuh dan bisa beraktivitas seperti layaknya orang sehat. Pada penderita ini, jumlah minimal pemberian protein adalah 2 g/kg berat badan, konsumsi lemak tetap harus dibatasi sekitar 20-50 g/hari, serta vitamin dan mineral yang diberikan secukupnya.

Mudah-mudahan info ini bermanfaat for you guys……..
By Saepul